Karena banyak mahasiswa Indonesia di Mesir yang mengetahui blog ini, saya
akan memberi privasi pada beberapa nama. saya takut akan menjadi sebuah
kehebohan di Mesir. takut akan "ocehan2" itu akan berbalik menyerang
hati dan ikatanku pada beberapa orang.
R akhirnya bertunangan, dengan
seorang muallaf dari Birmingham. Pada
Jum’at, 20 Februari 2013. Aku sedikit terkejut dan perasaanku . . .
sedikit sakit. Ya cuma
sedikit.
Mungkin ada efeknya juga ejekan teman-teman yang mengatakan kalau R tidak
cantik dan jelek. Komentar teman-teman membuat perasaanku padanya berkurang. Dan
wajah R pun cepat tua, orang-orang selalu berkomentar, “kok lebih muda kamu,
Zain?” “kok pacarmu kayak emak-emak?” namun, saat itu aku berusaha menerima dia
apa adanya namun tetap saja, perasaan itu sedikit demi sedikit memudar.
Dan saat menerima berita R, hatiku tidak terlalu banyak tergores. Atau
mungkin, karena sudah ada seseorang lagi yang diam-diam hadir di hatiku,
sehingga rasa itu tidak terlalu sakit. (akan kuceritakan masalah ini di tulisan
berikutnya)
Namanya Thomas, seorang pemuda yang baru memeluk Islam bulan Mei lalu. Dan
baru berkenalan dengan R bulan Agustus lalu lewat internet. Akupun sedikit
kurang percaya kenapa baru 4 bulan berkenalan mereka berdua langsung
bertunangan. Dugaanku, mereka bertemu di situs perjodohan antar muslim. Ini
baru dugaankuku, tapi ketepatannya sangat besar.
Logikanya, jika kamu seorang perempuan, muslim sejak lahir dan ada
seseorang muallaf yang tinggalnya amat jauh dari negaramu meminangmu, akankah
kamu menerima pinangannya? Sedangkan kalian baru sekedar kenal lewat online.
Pasti tidak bukan?
Kamu pasti berpikir dan mengalami keraguan yang besar apa benar dia masuk
Islam? Jangan-jangan dia berkedok Muslim agar bisa menikahi wanita muslimah.
Kamu juga berpikir ribuan kali karena kalian tinggal di negera yang amat
berjauhan, kalau ada apa-apa pasti tidak bisa mengadu ke orang terdekat. Dan
kesimpulanku, mereka bertemu di situs perjodohan muslim.
Sedikit teringat masa-masa itu, tahun lalu aku termotivasi untuk rajin ke
kuliah karena dia, karena keluarga Mesirku juga. Karena aku ingin membanggakan
mereka.
Namun, Allah berkata lain. Tahun ini, beberapa “ujian” menimpaku
bertubi-tubi. Kegagalanku di kuliah dan R yang bertunangan. apa yang Allah inginkan kali ini?
Namun, aku masih menanti. Menanti maksud dan hikmah Allah. Jika memang
ujian-ujian ini bisa mencuci bersih diri ini, aku terima ya Allah. Asalkan
Engkau masih ada di sampingku. Memberiku ketegaran.
NB : ada untungnya juga lho R
bertunangan. Yaa aku masih belum selesai ujian, sementara dia sudah bekerja. Terlalu
lama kalau dia menungguku. Lebih baik seperti ini. Membuat orang lain menunggu itu sesuatu yang menyiksa.
ada hal lainnya, Februari besok ada
festival. Tentu saja aku akan berpartisipasi di dalamnya Insha Allah. Namun aku
tidak akan bisa
malakukan hal maksimal di
festival itu. Karena aku harus jaim, bagaimana kalau R dan ibu R
mengetahui hal ini? Karena mereka kurang suka saat aku menjadi cosplayer,
singer ataupun butler. Well, karena R sudah bertunangan aku tidak
harus jaim lagi Yeaa!!
Posting Komentar