Mmmmm

mmmm....
pengen nulis banyak tapi gk ada koneksi.
pas ada koneksi eh... keyboardnya bermasalah.yaaa... nulis kapan2 deh XD


»»  Baca Selengkapnya...

Menulis Bersama Pipiet Senja

aku baru tahu kalau tulisanku dimuat di antologi cerpen, Suara Hati dari Mesir.
padahal buku ini sudah terbit sekitar Mei atau Juni.
buku ini ditulis bersama bunda Pipiet Senja.
sekarang beliau sudah menulis 150 buku.


»»  Baca Selengkapnya...

Ulang Tahun

Sabtu, 25 Oktober 2014

hari itu ulang tahunku.
bertepatan dengan tahun baru islam.
dan di hari itu juga, sebuah mall di Mesir, Kidzania mengadakan sebuah event untuk dicatat di Guinness World Record.
aku tak menyangka, semua hal itu bertepatan dengan ulang tahunku.
namun, aku tak ikut ke event itu...
karena aku tidak tahu dimana lokasi pastinya T^T
dan tiba-tiba Aya sms minta ketemuan sore jam 3 di Metro Attaba.
dia membawa adik dan sepupunya.
mereka merayakan ulang tahunku dan telah memesan kue yang terukur namaku di atasnya.
aku terharu . . . (T^T)
»»  Baca Selengkapnya...

Hmmmm... Cosplay Party

Chargerku laptopku rusaaak . . .
lebih dari sebulan ini aku pikir, aku tak bisa menggunakan laptopku..
banyak kisah yang pengen aku ceritakan disini.
tapi tak ada media yg mendukungku .  .
laptopku.. T^T

oia sabtu, 20 september lalu dan kamis, 25 september 2014 Japan Foundation mengadakan acara Japan : Kingdom of Character.
banyak patung2 anime dan ultraman seukuran manusia di sana.
dan. kita diminta untuk bercosplay disana.
dan bulan itu bertepatan dg ultahnya Heu.
jadi selain kita bekerjasama dg pihak Japan Foundation, kita juga merayakan Birthday Party dg bercosplay XD.






»»  Baca Selengkapnya...

Kursus bahasa Jepang

Hmmmm....
banyak sebenarnya yang ingin kutulis...
tapi...hampir gak ada waktu untuk menulis...

oia aku ikut kursus bahasa Jepang mulai bulan ini.
aku akui aku sempat frustasi dan putus asa karena jarak antara tempat kursus dan rumahku memakan waktu lebih dari satu jam.

alku terasa capek bukan main tiap selesai kursus.
aku sempat putus asa dan meninggalkan kursus karena kejauhan...

namun, teman2 menyadarkanku secara tidak langsung.
aku pulang bersama teman2 mesir...
aku tanya satu2...
ternyata beberapa dari mereka tinggal di pedesaan yang jauh dari Kairo.
jarak rumah mereka dan Japan Foundation lebih dari dua jam.
aku merasa malu pada diriku.
mereka tempat tinggalnya auh dariku, namun semangatnya sangat tinggi...
aku malu... serius sangat malu...
dan tanpa mereka sadari, mereka telah memotivasiku :)
»»  Baca Selengkapnya...

Ramadhan yang Terlepas

    Seperti baru kemarin aku merasakan sahur pertama dengan teman-teman asramaku. Dan hari ini tanpa terasa Idul Fitri sudah menyapa kami. Ramadhan yang sebulan penuh itu hanya terasa sehari.

    Aku tak menyangka dalam waktu secepat itu aku masih menyempatkan diri berbuka bersama teman-teman Mesir di Cairo Kitchen, saat itu Menna yang mengantarkan aku. Dia jauh-jauh dari rumahnya hanya untuk mengantarku, aku tersentuh.

    Dan dalam waktu singkat ini aku berbuka dua kali bersama Aya di Azhar Park, dan di hari lain berbuka bersama Menna di City Stars. Satu hal yang sedikit aku sayangkan, tidak berbuka bersama teman-teman di Japan Foundation. Karena Aya sakit, dan Menna yang selalu tidak On Time. Namun, itu tidak menjadi masalah, semoga aku bisa menghadirinya tahun-tahun selanjutnya.

    Dan Ramadhan ini aku bolak-balik Konsuler KBRI dan kantor administrasi untuk mengurus visa dan surat kuasa. Dan berkali-kali ditolak. Hari yang menguras keringatku, aku hampit tidak kuat menjalankan ibadah puasa hari-hari itu karena rasa haus yang menyekat tenggorokanku.

    Dan aku latihan pedang di teriknya matahari, untuk persiapan pertunjukan cosplay tahun depan. Juga malamnya terkadang ke SIK [Sekolah Indonesia Kairo] untuk tarawih bersama dan mencicipi hidangan Indonesia usai Tarawih.

    Dari semua hal itu, aku merasakan hanya berlalu dalam sehari. Sepertinya Ramadhan kali aku tidak mendapatkan bekahnya sama sekali. Allah . . . aku menyesal . . .

    Guru sekolahku pernah berkata, jika seseorang merasakan hari berlalu begitu cepat, itu berarti mereka tidak memanfaatkan waktu yang dimilikinya dengan baik. Orang yang menggunakan waktunya dengan baik akan merasakan waktu berlalu secara normal.

    Nampaknya, aku banyak melakukan hal yang sia-sia tahun ini....
»»  Baca Selengkapnya...

Kesedihan Mina

SENIN, 16 - JUNI - 2014

Hari ini aku melihatnya . . .
berjalan bersama Layla, adiknya dan ibunya. Aku senang melihat keakraban mereka bertiga. Keluarga bahagia.

saat itu aku tidak berani menyapanya. Mungkin karena ada ibunya. Aku ingin memperkenalkan diri kepada ibunya, “Hey bu, ini Zain, yabg mengantar Mina pulang jam dua malam tempo hari.” Ck, perkenalan yang kurang sopan. Aku tak jadi memperkenalkan diri.

aku berpura-pura membeli minuman di toko, aku menunggu mereka lewat. Aku memakai kaous merah dan topi. Dengan topi itu, orang lain tak akan bisa mengenaliku.

aku berjalan mengikuti mereka dari belakang. Mina ingin ikut kursus bahasa Jepang di yayasan Jepang. Hari ini pengumuman hasil interview. Begitu bahagianya keluarga ini. Untuk melihat hasil kursus saja ibu dan adiknya ikut sekalian.

mereka memasuki yayasan Jepang, aku pun mengikutinya. Aku berdiri di meja. Mina melihat daftar nama yang diterima. Tidak ada namanya, dia dan beberapa orang peserta bertanya apa ada nama lain selain yang ditempel di sana? Mereka menggelengkan kepala.

aku ikut sedih. Mina dan beberapa teman lainnya tidak diterima. Seleksi untuk kursus pun sangat ketat. Teman-temanku, Sarah dan lainnya pun tidak diterima. Aku ikut sedih. Padahal mereka sangat mencintai Jepang.

aku berdiri di sini sebenarnya untuk menghibut Mina. Salah satu orang yang aku sayangi. Namun, aku lebih baik membiarkannya. Ada ibu dan adiknya yang lebih mampu menjadi pelipur lara daripada aku.
Mina belum menyadari kalau aku berdiri di sana. Aku masih memakai topi dan menyembunyikan wajahku. aku tidak ingin dilihat oleh Mina saat ini.

padahal, dia berencana memberitahuku hasil tes. Dia ingin membagi kebahagiaan denganku. Dan saat kursus, kita bisa pulang bersama, karena kita berdua memilih jam yang sama jam 6. Kita bisa lebih sering makan Gum es krim di Heliopolis. Namun Allah berkata lain.

Allah mempunyai rencana untukmu Mina, aku yakin. Aku masih berdiri melihat Mina dari balik topiku. Membiarkannya berlarut dengan keluarganya itu lebih baik.
»»  Baca Selengkapnya...

Merpati


Lagi malas nulis . . .
cuma pengen ngasih tahu klo hari ini, ada seekor merpati masuk ke kamarku :)
»»  Baca Selengkapnya...

Penjara



Hhhh…..
udah lama gak nulis, entah napa kok akhir-akhir ini malas menulis. Dan kemampuanku memilih diksi dan metaphor berkurang jadinya.

ini kisah teman satu asramaku, dia tinggal di sebelah kamarku. Awal April lalu dia dipenjara selama empat hari. Bukan karena berbuat kejahatan atau semacamnya. Dia dipenjara karena memotret bangunna tua di Bab el-syariyah.

Kamis, 3 April 2014 (klo gk salah inget tanggalnya). Beberapa teman berencana mengunjungi beberapa tempat eksotis di Bab el-syariyah saat itu. Aku gak ikut, entah saat itu ada acara apa, aku lupa, aku pulang malam.

Dan saat pulang, kamarku sepi, ke kamar sebelah juga sepi. Untung kamar lantai bawah masih ada orang. “Ente Baruu pulang, Jay? Belum sempat ke kamar sejak tadi pagi?” Tanya Boris padaku.

“Belum, memangnya ada apa?”
“En (Nama disamarkan, hehe), ditangkap polisi! Dia di penjara sekarang. Teman2 ke penjara sekarang.”

Kronologi saat itu, En memotret beberapa bangunan bersejarah di Bab el-syariyah. Dan saat itu, tiba-tiba muncul seorang polisi. Dia bertanya untuk apa memotret? Dan tanpa basa-basi polisi itu membawanya ke kantor polisi. Seperti itulah polisi di sini, terlalu bodoh. Maklum, di sini ada wajib militer, tidak semua polisi berpendidikan. Dan ada sesuatu yang “menurutnya” aneh langsung digiring ke penjara tidak peduli apapun alasannya.

Hari itu, teman-teman langsung menelpon KBRI dan meminta pengacara. Seperti biasa, bukan KBRI langsung yang dating, namun staff bagian apa itu, lupa. Atasan KBRI tidak peduli dengan hal seperti ini. Seperti menelantarkan mahasiswanya di penjara. Sekali pun mereka tidak menjenguk.

Dan pengacara pun tidak bisa apa-apa. Pulang dengan tangan kosong tanpa membawa En pulang. Dan akhirnya satu-satunya yang bias membebaskan adalah ketua umum persatuan pelajar. Mungkin dia sering bergurau dan bercanda, dan sering dianggap rendah oleh beberapa orang. Namun, dia punya kenalan beberapa intel, dan itu yang bisa membantu mengeluarkan En.

En mendekam di penjara selama 4 hari. Aku mendapat banyak pengalaman dari kisahnya selama di penjara. Orang-orang di dalam penjara lebih beradab daripada orang-orang Mesir yang ada di luar. Mereka begitu menghormati En. Dan salah satu tahanan itu ada seorang dokter, dan dia amat menjaga kebersihan. Selalu bersih-bersih ruangan sel setiap hari.

Dan di sel itu, mereka tidak diberi makanan sama sekali. Mereka mendapat makanan dari jengukan. Atau jika mereka punya uang, mereka meminta penjaga penjara untuk membelikan makanan. Dan saat ada jengukan, mereka saling berbagi makanan. Begitu baik.

En beberapa kali diberi makanan oleh mereka, namun En merasa tidak enak, dan dia menolak. Lantas mereka marah dan akhirnya En menerima juga. Begitu baiknya mereka, tidak ingin melihat teman satu selnya kelaparan, padahal mereka semua napi.

Terkadang ada rasa kekhawatiran di diri En, takut ada sesuatu di makanan itu, namun, jika makanan itu tidak diterima mereka akan marah. Di hari pertama dia menerima. Di hari berikutnya, dia belajar dari orang lain yang tidak ingin memakan makanan itu. Mereka menerima makanan iu terlebih dahulu, lantas memberikannya kepada orang lain. Asalkan makanan itu diterima dahulu, mereka tidak akan marah. Setelah itu terserah mau dimakan atau diserahkan kepada orang lain. Dan akhirnya En melakukan hal yang sama.

Namun, ada satu kekurangan yang para napi itu miliki. Di atas jam 12 malam. Mereka pesta narkoba. Saat tidak ada lagi penjaga, mereka pesat narkoba di dalam sel. Dan tiap pagi pasti ada razia dari pihak kepolisian. Mereka yang tertangkap akan dipukul habis-habisan. Mereka menyembunyikan gelintingan narkoba itu di siku, atau jemari kaki mereka. Dan tempat lain yang tak terkira.

Dan tentu di sana tidak boleh juga membawa ponsel dan barang elektronik lainnya, pasti akan disita. Di hari kedua, kita meminjami ponsel pada En secara diam-diam. Dan tiap pagi perasaan was-was menyelimuti En, takut ponselnya disita. Saat itu, dia membaca sholawat berkali-kali. Dan dia selalu lolos pemeriksaan. Padahal polisi menggeledah tubuhnya.

Hari ke-empat, En kembali ke asrama. Aku lihat wajahnya bertambah cerah. Mungkin selama dipenjara dia selalu memasrahkan diri kepada Allah dan tak henti-hentinya berdoa. Entah, aku bisa melihat bertambah cerah wajah seseorang seiring bertambah dekatnya ia dengaNya.
»»  Baca Selengkapnya...

Hijab yang Terlepas



“Hasil wawancaranya . . . “ aku mengirim sebuah pesan melalui Whatsapp tanpa pikir panjang, saat mengetahui beritanya lewat facebook.
“Sangat buruk . . .”
“Pihak perusahaan bilang koneksi internetku tidak memenuhi standar perusahaan mereka. Sungguh tidak adil jika ditolah karena koneksi internet Negara Mesir yang tidak memenuhi standard.”
I cried a lot today
Ini petama kalinya dia bilang kepadaku kalau ia menangis. Dia gadis yang tegar, tak pernah menunjukkan kelemahannya kepada siapapun. saat dia curhat tentang kerapuhannya, menunjukkan begitu letihnya menghadapi UjianNya.
Perusahaan ayahnya bangkrut, dan ia yang harus menjadi tulang punggung keluarganya saat ini. Ayahnya tidak mungkin lagi memulai pekerjaan baru. Karena ayahnya sudah sangat tua.
“Nampaknya Allah membenciku. Wajahku di atas rata-rata, Bisa saja aku melepas jilbabku dan menjual tubuhku untuk menjadi model, banyak yang menawariku pekerjaan ini.”
“sudah ratusan kali aku mencari pekerjaan namun tak satupun yang aku dapat. Kenapa seseorang yang mencari pekerjaan dengan cara halal begitu sulit sedangkan mereka yang mencari pekerjaan dengan cara haram begitu mudah?”
“sekarang aku mengerti bagaimana perasaan mereka yang menjual tubuhnya, karena mereka tak punya pilihan.”
“sepertinya Allah membenciku, ujiannya jauh melempaui kekuatanku.”
Hatiku teriris mendengar ceritanya . . .
“jika Allah membencimu, itu berarti Allah membenci rosul dan umat muslim di zamannya? Kita lihat saat para penduduk Makkah masuk Islam, mereka disiksa tanpa belas kasihan. Begitu juga Rosul, orang Kafir menyiksanya. Dan saat itu bantuan belum juga datang.”
“apa itu berarti Allah membenci Rosul dan umatnya? Tidak.”
“Allah mencintai mereka, Allah sekarang melihat mereka, Allah sekarang berbicara kepada mereka.”
“Begitu juga denganmu, Allah mencintaimu. Dengan bukti ujianNya yang terus datang dihadapanmu.”
“jika Allah tidak menyukai seseorang, Allah membiarkan mereka hidup senang (Hanya) di dunia (saja). Allah membiarkan mereka tenggelam di dunia mereka yang fana.
“Sedikit lagi, berusahalah sedikit lagi. Kebanyakan orang akan terlepas dari kesulitan saat melewati 100 rintangan. Namun, mereka menyerah di ujian yang ke 99.”

***

“Mohon do’anya yaa, hari Rabu aku ada wawancara. Jika aku diterima di perusahaan ini. Aku bisa terlepas dari pekerjaan lamaku, dan bisa menggantikan ayahku mengembalikan perekonomian keluarga. Dan aku bisa lagi belajar denganmu selama tiga jam.”
Saat itu, aku benar-benar senang mendengarnya. Mungkin ini hikmah Allah untuknya. Allah sengaja membuat ayahnya bangkrut agar dia pindah perusahaan yang lebih nyaman dan lebih menghasilkan. Itu awal mula pikiran kita berdua. Namun, tenyata kami berdua salah . . .
Dia menangis saat ini, karena koneksi internet negara Mesir yang sungguh buruk, pihak perusahaan menolak. Aku tak bisa lagi menghiburnya. Ribuan buku motivasi dan agama yang aku baca tak akan bisa menggerakkan hatinya. Karena ujian dari Allah untuknya melebihi nalar berpikirku.
Ya Allah, apa yang bisa aku perbuat untuk sosok rapuh di hadapanku saat ini? Yang bisa menolongnya adalah diriMu. Hanya diriMu Ya Allah. Berikan mereka jawaban dan jalan terang atas semua ujian yang Engkau limpahkan kepadanya.
Usai, kejadian itu, dia pergi ke dokter. Dengan alasan memeriksa benjolan di kepala dan luka di kaki.
Beberapa jam kemudian, dia mengabariku lewat Whatsapp.
“nampaknya, aku akan melepas hijabku.”
Aku tersentak membaca pesannya.
“dokter bilang hal ini biasa terjadi pada pada orang yang berambut pirang.”
“dan penyakit ini tak bisa sembuhkan, namun setidaknya bisa dibantu dengan memberi sinar matahari yang cukup.”
Aku tahu, inyalah skenarionya. Di rumah sakit sudah ada teknologi penyinaran. Juga setahu aku, hanya dengan memakai hijab perempuan bisa terhindar dari penyakit yang disebabkan UV. Namun, aku pura-pura tak tahu. Aku tak ingin membuatnya semakin rapuh mendengar ‘ocehan’ku.
Aku tak bisa apa-apa selain terus berdo’a kepadaNya. Dan untuk pembaca tulisan ini, mohon bantu do’a untuk saudari kita satu ini.
»»  Baca Selengkapnya...

Egycon 2014 (Anime, Manga and Cosplay Event in Egypt)


Cosplayer termuda di event




Pengunjungnya Membludak, Ribuan.

J, yang merias wajahku (Ngasih Eyeliner)




Komik Berbahasa Jepang.



Tempat acaranya di samping Sungai Nil.

Zero Kiryuu dengan Pedangnya Cloud, FF








Mirip Petra >_<

Aku di atas panggung

Final Getsuga Tenshou



Aku termasuk salah satu cosplayer favorite, Yeaay!





Lukisan yang














Cosplayer termuda kedua di event.



MC


Aksi Cosplayer di atas panggung

»»  Baca Selengkapnya...

abcs