Terkadang saat kita bertemu seseorang di bis yang duduk di samping kita, atau bertemu di tempat lain saat kita melakukan perjalanan, kita hanya sekedar mengobrol saja tanpa imgin menjalin hubungan persahabatan lebih jauh, sekedar untuk memecahkan keheningan dan kesunyian dan terkadang malah cuek.
Siapa tahu orang yang duduk di samping kita kelak akan menjadi sahabat yang paling kita butuhkan atau penolong kita. Karena merasa mempunyai banyak sahabat, kita jadi tidak tertarik mencoba bersahabat dengan orang yang duduk di samping kita.
Atau terkadang kita malu atau takut mengawali pembicaraan karena takut di cuekkan. Sebenarnya orang di samping kita pun merasa begitu. Yang perlu kita pikirkan adalah bahwa orang di samping kita juga ingin menjalin persahabatan denga kita, tapi malu dan tidak berani juga, takut kita yang cuek dan tidak peduli dengan dia. Jika pikiran itu ada di otak kita, keberanian untuk mengawali pembicaraan pun akan muncul dengan sendirinya.
Saat awal tahun 2009, aku melakukan perjalanan ke suatu tempat untuk mencari informasi , saat naik bus itulah aku kenal dengan mas makhrus. Dia tepat duduk tepat di samping kanan ku. Kita mengobrol lama sepanjang perjalanan, dan menceritakan kepadaku masa lalunya, dia cerita kalau dia anak pedesaan, lulus dari SMA kekurangan info universitas, ekonomi keluarga tidak mencukupi untuk melanjutkan kuliah. Dan akhirnya dia berkelana ke kota surabaya dengan bekal seadanya. Keluar dari gua menuju dunia luar yang penuh resiko dan rintangan demi janji kehidupan yang menanti.
Dia terus menerus mencari lowongan pekerjaan, bertanya dari satu tempat ke tempat lain, membuka-buka koran, sampai akhirnya Tuhan memberikan balasan atas jerih payahnya, dia mendapat pekerjaan di suatu Mall, dan gajinya bisa dia gunakan untuk kuliah.
Butuh waktu yang lama untuk menemukan suatu keberhasilan, tidak cukup satu atau dua hari saja, itupun tidak secara spontan, tapi bertahap.
Terkadang manusia mudah tidak bersabar, dan hanya mampu bertahan satu minggu, satu bulan atau satu tahun.
Padahal untuk mencapai keberhasilan di perlukan kesabaran di dalam setiap tindakan.
Sampai sekarang aku masih berkomunikasi dengan mas makhrus, di perjalanan panjang yang akan aku lakukan kali ini, dia juga mendoakanku, terima kasih atas jasamu mas, jasamu akan selalu aku ingat. Entah jika saat itu aku tidak bertemu mas makhrus di bis, mungkin malamnya aku sudah tidur di jalanan.
Terkadang kita dengan mudah melupakan kebaikan orang lain, tapi kita selalu ingin kebaikan kita selalu di ingat orang.