Suara Merpati



Selasa, 9 Maret 2013

                Setiap dedaunan yang jatuh memiliki alasan, tiap tetes air hujan yang jatuh pun memiliki alasan, tiap mimpi yang tergambar dan terbangunnya kita di pagi yang buta pun memiliki alasan.
                Pagi ini aku terbangun sebelum subuh, yang sebelumnya aku memimpikan Hadeel (baca:Hadil). Aku tak tahu kenapa ini bisa terjadi, padahal sebelumnya aku tak memikirkannya, kenapa wajahnya harus muncul dibenakku?
                Pernah sesekali memikirkan wajahnya, namun seolah aku dihimpit rasa dosa, dan sanubariku memaksa untuk beristighfar. Seolah Allah berbicara, “Mariam lebih layak untukmu, Aku memilihkan Mariam untukmu.” Dan saat itu juga, aku tak pernah memikirkan Hadeel.
                Namun, saat aku benar-benar melupakannya, kenapa dia muncul di mimpiku? Bahkan tiga hari yang lalu dia juga hadir dalam mimpiku. Kenapa harus dua kali dalam seminggu ini? Dua kali muncul di mimpi, apakah suatu kebetulan?
                Mimpi adalah rahasia ilahi, dan mimpi yang tergambar memiliki alasan. Dan kini, aku terbangun sebelum subuh karena mimpi itu. Padahal beberapa hari ini aku terbangun saat adzan subuh berkumandang, dan melewatkan tahajjud.
                Saat kita terbangun sebelum fajar, berarti Allah memilih kita untuk berdua dengannya saat itu juga, namun kenapa harus terbangun karena mimpi itu? Aku masih menunggu alasan yang ingin Allah tunjukkan kepadaku.
                Aku duduk di atas sajadah, dan kulihat di jendela masih menggambarkan kelamnya awan. Ku lihat sekitar, dua orang temanku masih terbaring di dalam selimut. Aku berdo’a dan seketika teringat pembicaraanku dengan Hadeel.
“Zain, kamu tahu arti namaku?”
Aku menggeleng
“Kamu tahu burung merpati? Aku suaranya.”
0 Responses

Posting Komentar

abcs