Senin, 9 Juli 2012
Hari ini mungkinkah dia sedang menangis Ya Allah…? Sejak
tiga hari lalu(6 Juli) dia mengirimi sebuah pesan. “Zein… aku akan menunjukkan
proyek akhirku hari Senin kepada dosen… sebelumnya… aku ingin bertemu kamu dan
ingin menunjukkan hasil karyaku…”
Satu hari setelahnya(7 Juli), aku baru menyadari jika ada
E-mail dari Kheloud. Aku membalas segera, meminta maaf dan berkata aku akan ke
Sakia el-Sawy untuk menghadiri undangan. Namun tak ada balasan… tak ada sosok
Kheloud di tempat itu… mungkinkah dia kecewa kepadaku?
Aku menyesal membuatnya kecewa. Sikap Kheloud mengingatkan
aku kepada drama Taiyou no Uta. Akulah orang pertama yang ingin
diperlihatkan oleh Kheloud karya-karyanya. Dia ingin menunjukkan kepadaku
sebelum dilihat oleh dosen. Namun dengan angkuhnya aku tak bisa memenuhi
harapannya.
Hari ini proyek Kheloud dikumpulkan. Dari lubuk hatiku yang
paling dalam ingin aku melihatnya sebelum dilihat oleh orang lain, namun aku
harus berkata apa? Aku telah mengecewakannya.
*******
Pagi sampai sore aku terus berada di Japan Foundation. Pertama
kalinya aku mempunyai partner dalam menggambar. Dia mengajariku beberapa
hal dalam menyempurnakan teknik menggambarku. Aku juga berkenalan dengan
seorang pemuda Jepang yang baru masuk islam satu minggu yang lalu (2 Juli). Aku
senang dengan mereka. Aku bahagia bersama mereka.
Namun… tetap ada lubang di hatiku yang membuat kegembiraanku
tak sempurna. Kesedihan Kheloud, kekecewaan Kheloud…
Saat ini, sedihkah dia karena tak bisa menemuiku? Tak bisa
memperlihatkan karyanya dan tidak bisa mendengarkan pujianku. Aku tahu sangat
sulit dan letih bekerja siang-malam membuatnya. Dia butuh seseorang, butuh
seuntai kata manis yang bisa mengembalikan kekuatan dan semangatnya…
Namun… aku tidak ada di sana… aku tidak ada di saat dia
membutuhkanku. Sepanjang hari aku terselimuti perasaan sesal, terkekang oleh
rasa haru. Bertanya-tanya kepada benakku sendiri, “apa kamu tengah menangis
karenaku… Kheloud?”
Zhie
Posting Komentar