Rizqi yang Tidak Terduga

januari 2011....


ada seorang teman yang menawarkan aku sebuah Laptop, laptop kesayangannya, tidak tanggung-tanggung dia merawatnya. berbagai cara dia lakukan untuk membuat si Lappie tetap berdiri kokoh, tetap nyaman digunakan, dan tetap berkilau.


dia berkata akan menjualnya dengan harga 1500 Pound, sangat murah kata teman-teman. aku juga tertarik. hal yang sudah kuidam-idamkan sejak dulu, memiliki sebuah Laptop.


aku iri dengan teman-teman...mereka sudah jauh berkembang dengan laptop dan notebook-nya, bisa dengan mudah menulis setiap ada inspirasi, mengerjakan tugas kuliah tanpa meminjam komputer orang, memperlancar bahasa dengan Audio dan Video, membaca tulisan dan kitab digital, sementara aku tidak bisa melakukan semua hal itu.....aku sangat jauh tertinggal.


berkali-kali aku lihat iklan di asrama, iklan komputer dan laptop, aku lihat harganya, jika sesuai dengan hati dan kantongku, aku segera menghubunginya, karena aku sungguh ingin...ingin sekali memiliki media itu, aku tidak mau lagi tertinggal....dan berkali-kali juga aku selalu kalah cepat, komputer-komputer itu sudah dibeli orang lain.....Allah...memang belum jodohku.


mendengar kabar dari temanku, aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu. aku dengar dia akan menjualnya di Saraq Mall seharga 2000-2500 Pound jika tidak ada teman yang mau membelinya, karena dia lebih mendahulukan teman.


aku periksa kembali uang-ku. ngepas....1500 Pound, uangku hanya tersisa beberapa ratus Pound saja jika uang itu aku pakai, uang hasil tabunganku selama bekerja di hotel, uang sisa pemberangkatan, dan uang beasiswa. aku tidak tahu akan hidup dengan apa setelah ini, uangku habis. sebenarnya bisa saja aku meminta uang kepada oarng tua, tetapi tidak asyik, tidak ada tantangan. aku lebih bangga dan sangat menikmati hidup dengan uangku sendiri. dan aku juga ingin melihat sampai sejauh mana aku bisa hidup tanpa uang keluarga.


memang aku pernah dinasehati oleh seniorku, kalau orang tua kita akan semakin mudah mendapatkan rizqi jika membiayai anak-nya. dengan bukti rizqi ayah seniorku yang mulanya lancar menjadi "seret" saat anaknya mendapat beasiswa, dikarenakan tidak menanggung kebutuhan anaknya lagi.


bukan berarti aku ingin rizqi keluargaku "seret", aku hanya ingin menikmati hidup kekurangan uang, rasanya sangat nikmat, kenikmatan yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. berangkat dari pengalaman sebelumnya, aku tidak habis pikir, saat aku mempunyai uang lebih, dalam satu bulan aku menghabiskan uang 100 dolar bahkan lebih, setelah menghabiskan uang-uang itu, ada perasaan gundah jauh di dalam lubuk hatiku, aku tidak ingin hal itu terjadi lagi. dan bukankah kehidupan seseorang tidak selamanya harus bergelimpangan kebahagiaan? ada saatnya kita perlu meneguk rasa susah, untuk meraih ketentraman yang kekal.


#######


Laptop sudah kubeli dengan harga 1600 Pound, awalnya 1500 Pound, tetapi melihat si pemilik yang begitu sayang dengan Laptopnya, juga dengan berbagai pelengkap (Keyboard berbahasa arab, webcam, tas, mouse dll) yang ditambahkan, aku tidak tega. mengingat dia rela menjual Lappie kesayangannya demi membeli buku di pameran terbesar kedua di dunia, dengan senang hati aku menambah 100 pound untuknya.


dan.....sejak hari itu, lembar baruku dimulai. aku tidak mengira begitu harganya uang setengah pound saat itu. saat temanku memberikan aku snack seharga setengah pound, terucap kata "terima kasih" yang amat tulus dari dalam hatiku, keluar begitu saja dari mulutku, tanpa ku sadari. sampai temanku berkata "Lebay sekali kamu Zai, cuma setengah pound saja, pake terima kasih sehala". saat itu aku tersadar....kata-kata itu muncul dengan sendirinya tanpa respon dari otak sebelumnya, benar-benar dari hati.


#######


25 Januari - 11 Februari terjadi Revolusi di mesir, berita kepulangan secara gratis membuat hatiku berbahagia. aku ingin menunjukkan Laptop baruku kepada keluarga, tetapi....aku harus di kecewakan karena Evakuasi dihentikan, dan aku tidak mendapat giliran untuk pulang.


uangku semakin menipis saat itu, dan lagi, aku juga menggunakan sebagian besar modal pulsa untuk membeli Laptop. entah....bagaimana caraku hidup setelah ini, aku hanya pasrah kepada Allah. ya......hanya Allah-lah tempat curahan hatiku.


dan....Rizqi yang tak terduga pun datang, dana insentif dari pemerintah, 350 Pond di berikan setiap bulan selama jangka waktu 3 bulan.


beberapa masisir(Mahasiswa Indonesia di Mesir) protes, kenapa bantuan yang diberikan tidak sepadan dengan tiket pulang-pergi? mereka merasa iri, cemburu karena tidak mendapat kesempatan melihat keluarga, teman dan kekasih tercintanya( bagi yang punya :p ) di indonesia.


Hhhhh....aku sedikit muak dengan perdebatan ini, mereka tak pernah bersyukur, mereka selalu menginginkan lebih.


#######


dan.....saat Dana Insentif selesai, uangku kembali menipis. Rizqi tak terduga pun kembali menjumpaiku. seorang teman yang pernah aku pinjami 100 Dolar melunasi hutangnya.


dan baru-baru ini, Basid juga melunasi hutangnya, 100 Dolar. uang yang dia pinjam ramadhan lalu, untuk biaya pesawat istrinya yang berencana ke Mesir. ah......Basid, kami tak mengira dia akan membawa istrinya ke Mesir. menyelami manisnya hidup berumah tangga sambil belajar.


“Barangsiapa bertakwa pada Allah, pasti Dia akan memberikan solusi baginya, dan Dia akan memberinya rizki tanpa diduga-duga” (QS. At-Thalaq:2-3)…





Zhie
0 Responses

Posting Komentar

abcs