Setapak yang Berliku


Selasa, 11 Desember 2012

Satu tugas kuliahku sudah selesai. Yeaa! . Hari ini aku berangkat ke kuliah tuk menyerahkan tugasku ke dosen. Namun belum sempat menyerahkan makalah setebal tujuh belas halaman itu, dosen memberi tugas lagi ke kita.


Ya Allah . . . tugas kuliah di masa-masa ujian? Bisakah kita? Belajar bersamaan membuat karya ilmiah? Beberapa mahasiswa Mesir berperawakan raksasa protes dan menyatakan keberatan. Aku pun diam-diam mendukung si badan besar itu. Namun si dosen berkata, “Aib bagi pelajar Dirasat Islamiyah (jurusan yang aku ambil, Ed) tidak bisa membuat tugas ini dalam waktu seminggu. Bagaimana kalian menghadapi masyarakat nanti?

Beberapa dosen menentukan tugas setiap orang. Memakan waktu yang sangat lama. Tiba-tiba kepalaku pusing. Aku melihat jam di ponselku. Sebentar lagi waktu Ashar tiba. Dan aku belum makan siang.


aku bertanya kepada teman-temanku dimana aku mengumpulkan tugasku. Mereka pun tidak tahu. Dan yang lebih mengejutkan lagi aku adalah orang Indonesia pertama yang menyelesaikan tugas. Teman-teman Indonesia lain belum membuatnya. Bahkan sebagian teman Malaysia dan Thailand pun belum membuatnya. Dalam hati aku berbangga diri.


usai mendapatkan penentuan tugas selanjutnya dari dosen, aku menuju ruang bawah untuk menyerahkan karyaku. Aku melewati beberapa kantor fakultas lain. Terlihat hanya dua-tiga dosen yang masih belum pulang. Dan saat melintasi kantor fakultasku. Alangkah kecewanya aku. Kantor fakultasku sudah ditutup. Semua dosen sudah pulang.


awalnya aku berharap bisa menyerahkan tugas secepatnya, karena aku ingin fokus pada ujian dan tugas selanjutnya. Aku tak ingin pikiranku terbebani dengan hal lain. namun ternyata niatku tak bisa tersampaikan.


Lagi-lagi aku harus berprasangka baik kepada Allah. Karena Allah pasti mempersiapkan kejutan yang indah di balik hal-hal buruk yang menimpa kita.
0 Responses

Posting Komentar

abcs