Berlian Kecil

Tiga tahun yang lalu, aku pernah menjaga beberapa anak kecil, anak-anak yang sangat luar biasa menurutku, salah satunya bernama “Rechi”, namanya unik bukan? Seperti namanya, orangnya juga unik. Dia mempunyai beberapa potensi terutama di bidang menulis dan menggambar. Tapi ada kejadian luar biasa yang membuatku sangat terkesan.


Suatu malam dia bermain bersama temannya dan kepala belakangnya terbentur, darah mengalir dari kepala Rechi, tapi untunglah segera di tangani oleh teman-temanku, karena aku datang terlambat saat itu, saat darahnya di bersihkan dan lukanya ditutup oleh temanku, aku sungguh terkesan, dia tidak menangis, kemudian Rechi mengganti pkaainnya dengan baju warna putih saat lukanya selesai di bersihkan.


Beberapa menit kemudian aku kembali mengurus pekerjaanku yang belum selesai, saat aku berjalan menuju gerbang depan, aku melihat seorang anak kecil berdiri di samping gerbang, anak itu tersenyum kepadaku, itu Rechi, tapi saat aku melihat ke arah baju putihnya, aku tersentak, begitu banyak darah yang menodai baju putihnya, sambil tersenyum dia berkata kepadaku, “ kak...... lukanya terbuka lagi.........”, lagi-lagi aku tersentak dan tak bisa bergerak mencoba meresapi apa yang aku lihat saat itu . . . bagaimana bisa anak sekecil ini . . . dengan luka seperti itu . . . tanpa ada tangisan dan jeritan . . . malah senyuman yang dia hasilkan . . . .


aku tinggalkan pekerjaanku, segera aku cari pinjaman motor untuk mengantar Rechi ke rumah sakit, saat di sana . . dokter memberikan tawaran kepadanya untuk dijahit, tanpa pikir panjang Rechi menyanggupinya . . untuk ke sekian kalinya aku tersentak dan terdiam sejenak, bagaimana bisa dia seberani itu, jika aku yang di tawarkan, aku pun masih mikir-mikir terlebih dahulu tentang rasa sakit yang aku alami jika di jahit, tapi dia?


Saat di jahit darahnya sempat keluar lagi ((muncrat jauh)), dan . . . tidak ada jeritan yang ku dengar, jeritan kecil pun tidak ada, dia hanya menggenggam tanganku saat kesakitan saat di jahit.


Bukan hanya saat itu saja yang membuatku terkesan, dia selalu ingat tanggal pernikahan orang tuanya, tanggal lahir keduanya dan hari-hari penting lainnya, tentu saja dia memberika kejutan saat hari itu tiba, dia begitu perhatian kepada keluarganya, kadang aku di kagetkan oleh kiriman yang tiba-tiba datang kepadaku, ternyata itu hadiah dari Rechi, pernah dia mengirim baju batik saat ulang tahunku, baju batik yang akan aku bawa untuk menemani perjalananku, akan aku gunakan baju batik itu untuk memperkenalkan ke dunia, bahwa inilah baju khas kami.


Jika di bandingkan denganku . . . aku tidak ada apa-apanya dengan Rechi dan anak-anak lainnya yang aku asuh, pernah orang tuanya Rechi bilang kepadaku kalau Rechi ingin menjadi sepertiku, seharusnya aku yang ingin jadi seperti dia.


Terkadang . . kita mendapat pelajaran berharga dari kebersihan hati dan kepolosan jiwa anak kecil.



0 Responses

Posting Komentar

abcs