Manusia memang serakah, aku akui itu, seperti itulah sifat dasar manusia, bahkan sudah di sebutkan di dalam kitab suci, bahwa manusia serakah dan suka berkeluh kesah, begitu baiknya Tuhan kepada kita, entah sudah berapa banyak pepohonan yang di babat habis hanya untuk membuat lokasi perhotelan dan resort yang keuntungannya untuk memanjakan diri mereka sendiri dan entah sudah berapa ribu hewan di potong tiap harinya hanya untuk mengenyangkan perut semua manusia di dunia ini.
kalau di pikir lebih jauh, kenapa hewan-hewan tidak punah, padahal kita tahu tidak setiap hari hewan berkembang biak, kadang berbulan-bulan kemudian baru bisa berkembang biak, sedangkan manusia selalu butuh makan tiap hari, juga entah tinggal berapa hektar lagi ladang padi dan gandum di dunia ini karena sudah terkikis dan menjadi “bangunan-bangunan yang menghalangi matahari”, tapi entah kenapa Tuhan begitu baik kepada kita, kita masih bisa makan nasi dan roti sampai sekarang.
sekali lagi . . . Tuhan begitu baik kepada kita, tapi kita jarang mengingat-NYA . . . sangat jarang . . . karena kita hanya di sibukkan oleh perut kita, juga “gemerlapan” yang menghiasi diri kita. Aku heran denga sikap kekurang-ajaran kita dan kesabaran Tuhan kepada kita. Sebenarnya siapa yang tuhan dan siapa yang hamba? Layakkah kita sebagai hamba yang tinggal di dunia milik Tuhan berbuat seperti itu?
Kadangkala perasaan serakah itu juga menghampiriku, perasaan tidak enak dan selalu membuat hati gusar, perasaan serakah ingin memiliki semua benda bagus yang tiada guna jika aku sudah mati, ibarat matahari, harta duniawi itu sangatlah berguna jika di manfaatkan dengan baik dan tidak berlebihan, tapi matahari juga bisa membuat suatu kegersangan dan kekeringan yang dasyat, begitu juga harta jika di gunakan secara serakah.
Saat keserakahan itu datang menghampiri diriku , aku merasa muak dengan diriku sendiri dan berusaha sebisa mungkin mengingat sebuah tulisan kecil yang di buat Dale Carnegie=
Dahulu aku merasa sedih
Karena aku tidak mempunyai sepatu
Hingga suatu ketika di pinggir jalan
Aku bertemu seorang pria tanpa kaki
Posting Komentar