LUMPUR


Kamis, 12 April 2012

Pagi ini, aku mengantar Mbak Ayu pergi ke KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) untuk meminta dana. Karena sudah beberapa edisi kita terbit, namun dana dari KBRI belum juga turun. Tentunya kitalah yang harus ke sana. Juga kita ingin mengambil uang periklanan yang kebetulan pemilik perusahannya sedang ada acara di KBRI.

Entah kenapa Mbak Ayu sering memintaku untuk menemaninya jika ingin ke KBRI atau sekedar jalan di suatu tempat. Katanya begitu nyaman berjalan denganku. Sehangat itukah kepribadianku?

Saat aku memberikan buku-ku, dia terkejut. “Zay diam-diam kok kamu sudah membuat buku?, kirain rumor yang tersebar Cuma gossip, ternyata beneran.” Lantas mbak Ayu menulis tanggal aku memberikan buku itu dan meminta tanda tanganku. Aku gugup, tanganku bergetar, aku mengatakan tidak pernah sebelumnya diminta tanda tangan untuk karyaku sendiri. Mbak Ayu tertawa melihat reaksiku.

Usai dari KBRI, kita ke Zamalek. Mbak Ayu membelikan gantungan ponsel berbentuk gelas untukku. Beli satu dapat dua. Mbak Ayu menyuruhku memilih satu. Dengan susah payah dia memasukkan gantungan pilihanku ke ponselku (lebih tepatnya ponsel pinjaman :P). dia lantas mengambil salah satu jarum yang dia pakai untuk merapatkan kerudung, dan memasukkan gantungan itu di ponselku.

Hhhh…. Aku terharu melihat kemurnian hati perempuan di depanku itu. Bisa saja kan, dia memberikan barangnya ke aku dan aku memasukkannya sendiri setibanya di rumah.

Kemunculan bukuku secara tiba-tiba memberikan kesan tersendiri untukku. Beberapa teman mengaku merasa termotivasi. Teman-teman yang dulu merendahkan kini menyanjungku.

Di Mesir ini, begitu banyak yang merendahkanku. Begitu sakit hati ini. banyak dari mereka yang hanya melihat penampilan luar. Itulah salah satu alasanku untuk mencari teman luar negeri. Aku dikucilkan sebagian kecil komunitas Indonesia. Namun, sedikit demi sedikit mereka yang merendahkanku menganggapku, yang mengucilkanku kini mencoba mendekatiku.

Ingin aku menegur mereka dan mengingatkan mereka, namun percuma, hati mereka sudah bebal. Tak lagi bisa mencerna kata. Aku hanya bisa berdo’a semoga sikap buruknya segera lenyap tak berbekas.

Zhie
0 Responses

Posting Komentar

abcs