Alllah…….ingin sekali aku menulis. Banyak kisah yang ingin
ak sampaikan ke Indonesia. Banyak cerita yang ingin kukabarkan kepada keluarga.
Tapi……lagi-lagi “penyakit” itu datang menghampiriku. KEMALASAN….!!!
Allah…..aku tidak bisa lagi seperti dulu. Tak bisa lagi
menikmati sensasi yang muncul saat menuangkan kata. Tidak bisa lagi merasakan
kenikmatan saat merajut karya….
Melihat kembali tulisanku beberapa bulan ini di blog. Aku
mengalami penurunan. Yaaa….aku hanya menulis di sana sekenanya. Aku hanya menulis
asal-asalan. Tidak menulis dengan hati lagi(seperti yang diajarkan bunda Asma
Nadia dan bunda Helvy Tiana Rosa). Tulisanku kosong….tak berisi meski memuat
beberapa berita dan kata.
Aku hanya memaksa diriku untuk menulis saat itu, aku inginmelawan
kemalasan dengan paksaan. Meski berhasil…tetapi hasilnya kurang memuaskan.
Karena aku menulis dengan perasaan terpaksa.
Bagaimana caraku mendapatkan kenikmatan menulisku kembali Ya
Allah. Apa aku harus menunngu? Aku rasa jawabanMu,” tidak.”
Hampir setiap hari ada banyak cerita muncul di kehidupanku.
Aku ingin menulisnya. Ingin kukabarkan kepada keluarga di Indo. Tetapi…..hanya dua-tiga
tulisan yang terlahir setiap bulannya. Kemana dua puluh delapan kisah yang
lainnya? Allah….andai rasa malas itu tidak pernah muncul.
Satu persatu kenanganku sirna sudah. Karena tidak pernah aku
tulis. Sedikit demi sedikit detail memoriku pun lenyap. Memang benar
yaa…tulisan pengikat memori. Tapi sayangnya aku masih berat memunculkan
semangat itu kembali.
aku berpikir, “apakah karena jadwalku yang semakin padat?
Sehingga aku tidak punya waktu untuk menulis?” yaa…awalnya aku kira begitu.
Banyak pikiran yang membebaniku. Banyak kegiatan yang memperberat langkahku.
Tetapi setelah aku lepas satu demi satu…..nyatanya, semangat tuk menulis tak
lagi muncul kembali. Mulai berat tuk merangkai kata-kata indah. Mulai takut tuk
menghasilkan tulisan. Mulai cemas memikirkan hasil yang kurang memuaskan.
Dan baru aku sadari, kesibukan bukan alasan untuk tidak
menulis. Aku hanya mengkambing- hitamkan “Kesibukan” sebagai alasanku untuk
berhenti bergerak. Padahal….jika aku sempatkan waktuku di sela kesibukan itu,
aku yakin aku bisa walapun tidak maksimal. Setidaknya aku tetap bergerak
walaupun melambat. Dari pada berhenti dan sulit untuk memulainya kembali.
Zhie
Note :
Hhhhh….penyesalan selalu datang di akhir. Karena aku terlalu
mengkambing-hitamkan kesibukan. Proyek-ku gagal. Aku berencana membuat buku
semester lalu. Namun belum juga terealisasi sampai sekarang.
Posting Komentar