Hening Kembali


Senin, 19 Maret 2012

Sejak kemarin. Aku hanya terdiam di dalam kamar. Mengetik kata demi kata di depan laptop. Hari-hari terasa mulai kosong. Tak ada kegiatan yang berarti.

Sejak kemarin kamis (15 Maret 2012), kegiatan di Cairo University berakhir. Perpisahan yang mengharukan.

Aku tahu, terkadang sungguh memberatkan pulang-pergi dari Kairo ke Giza. Dinginnya malam selalu menembus pori. Terkadang menjelang tengah malam aku baru sampai di asrama lantas membaringkan badan.

Aku tahu sungguh pekerjaan berat. Dari pagi sampai siang kuliah di al-Azhar. Kemudian sorenya kuliah di Cairo University sampai hampir  tengah malam. Tubuh ini seperti mesin yang bekerja tanpa henti. Di asrama hanya menumpang untuk istirahat. Dan paginya melakukan pekerjaan yang sama. Terus berputar. Kadang letih tubuh ini. namun…saat kegiatan itu lenyap di pandangan. Aku merasa kehilangan. Kehilangan kesibukan. Kehilangan suara tawa teman-teman. Kehilangan canda mereka. Kehilangan perhatian dan kasih sayang mereka.

Terharu rasanya mengingat penutupan Kamis kemarin. Pemberian serifikat yang sangat resmi namun santai. Kita foto-foto bersama. Saling bergaya dan bertingkah aneh saat di foto. Menuliskan kesan dan pesan. Aku rindu masa-masa itu…

Di akhir kegiatan. Kami berpisah. Namun aku dan Sobhy masih ingin berlanjut ke Zamalek. Ada konser musik Jazz di sana. Negara Portugal, Spanyol, USA turut andil dalam penampilan itu.

Aku kira konser itu gratis. Ternyata harus membayar 50 Pound. Kita hanya bercengkrama di café lantai 2. Meneguk segelas nescafe panas. Melihat orang-orang spanyol dan Portugal mondar-mandir. Menikmati suasana malam yang kelam nan penuh keramaian. Kita menghabiskan malam dengan bermain kotak X/O.

Aku tidak tahu jam berapa kita berpisah. Sebelum berpisah kita mengabadikan diri kami dengan kamera. Memotret diri bersama suasana yang mulai hening.  Kita juga berjumpa dengan komunitas Rap Mesir. Mereka membuat suara dercitan alat musik dengan bibir mereka. Seperti acapela dalam nasyid. Vokalisnya tak henti-hentinya mendendengkan lagu cepat layaknya Eminem. Akupun tak faham apa yang mereka bicarakan. Terlalu cepat iramanya.

Di pintu gerbang aku berpisah dengan Sobhy. Berpamitan. Karena dia tahu, mungkin akan lama bisa berjumpa denganku lagi. Dia menyatakan kerinduannya selama ini. karena sejak terakhir kali kita di Cairo University. Dia tak lagi berjumpa denganku. Lebih dari setengah tahun tak bertatap muka. Allah…rindunya aku dengan mereka.

Kini…aku kembali terpuruk ke dalam keheningan. Keheningan yang entah sampai kapan akan berakhir.


Zhie

0 Responses

Posting Komentar

abcs