Batasan Itu Bernama Umur




"1989"

tahun yang membuatku malu. tahun yang terkadang membuatku minder. tahun yang membuatku kurang percaya diri dan tidak bisa jauh melesat. yaa ... itulah tahun kelahiranku sendiri.

semenjak sekolah menengah aku dikelilingi orang-orang yang jauh lebih muda daripada aku. rata-rata mereke kelahiran 1990 atau 1991. tak jarang mereka selalu membanding-bandingkan kami.

terkadang aku berkeluh kesah kepada ibu kenapa terlalu mendengar kata-kata bibi. yaa ... saat itu bibi kami melarang untuk menyekolahkan kami di usia dini. harus menunggu umur kesekian dulu baru boleh sekolah. kami ditakut-takuti penelitian dokter yang dia baca dari berbagai koran dan sumber buku.

namun ... itu sama sekali tidak terbukti. justru dari buku-buku yang aku baca pendidikan di usia dini adalah pendidikan terbaik. dan pada akhirnya ketekunanlah yang menentukan berhasil tidaknya seseorang. bukan kapan dia mulai masuk TK dan sebagainya.

aku letih melayani teman-teman yang lebih muda dari aku itu. aku hanya diam dan mencoba menjadi bijaksana. aku tertua di sini, aku berusaha menjadi lebih dewasa di hadapan mereka. aku juga berusaha mengungguli prestasi akademis mereka. malu bukan jika nilai kita lebih rendah daripada mereka yang lebih muda daripada mereka.

*******

dan saat aku lulus SMA pun aku harus menunggu satu tahun karena keadaan ekonomi keluarga kita. dan tahun berikutnya aku diterima di Mesir, dan harus menunggu satu tahun lagi karena visa yang tak kunjung turun.

aku terasa semakin jauh tertinggal dengan teman-temanku. teman SMA-ku sudah semester 5, namun aku baru saja semester 1 di al-Azhar. namun saat aku tiba di bumi Kinanah ini, aku tidak malu lagi dengan diriku yang kelahiran tahun 1989. karena banyak teman-temanku yang umurnya jauh lebih tua dariku. ada yang 1988 bahkan 1985.

dan salah satunya teman satu kamarku saat ini, Syahir namanya. dia kelahiran 1988. umurnya jauh lebih tua satu tahun dariku. dia juga minder jika kuliah di Indonesia karena anaknya pasti muda-muda.

alasan keterlambatan Syahir karena saat dia lulus SD, orang tuanya tugas di negara Maroko. terpaksa dia harus mengulang SD kelas tiga. untuk adaptasi bahasa perancis di Maroko.

dan di tahun ini aku dikagetkan dengan datangnya guruku di Mesir. guru yang mengajarku saat SMA, kini kuliah di S1 di al-Azhar. dia menjadi juniorku!!!

alasan dia ingin belajar di sini, karena dia malu dengan murid-muridnya yang telah berkembang pesat. dia tidak mau tertinggal oleh murid-muridnya.

terkadang, aku terkagum-kagum melihat mereka yang kembali mengulang demi ilmu pengetahuan. mereka membuang jauh-jauh rasa malunya demi pengetahuan, demi menghilangkan dahaganya terhadap ilmu, demi bisa mengajarkan murid-muridnya, demi bisa mengajari anak-anaknya.

Zhie
0 Responses

Posting Komentar

abcs