Alexandria yang Belum Bisa Ku Gapai

20-Mei-2011


pagi ini Gamajatim (Keluarga Masyarakat Jawa Timur) mengadakan jalan-jalan ke Alexandria, perjalanan sebelum menghadapi ujian, menghilangkan penat sejenak setelah berjuang sepanjang hari membaca dan mendalami Muqarrar[1] .


tapi...sayangnya…..aku tidak bisa mengikutinya, dengan berbagai pertimbangan yang aku lakukan.


pertama jalan-jalan kali ini membayar uang 40 Pound dan hanya untuk satu hari, rugi sekali aku pikir. meski teman-teman memaksa aku untuk ikut, ada yang bersedia meminjami aku uang, ada yang bilang perjalanan tidak akan seru jika tidak ada aku, tapi...aku tidak bergeming.


Yaa sebenarnya aku juga ingin ikut, tetapi...mengingat aku sudah mendaftar Rihlah[2] ke Alex selama 7-10 hari setelah ujian dengan biaya perjalanan, penginapan dan tempat tinggal gratis, membuat aku semakin mantab untuk menolak tawaran Rihlah bersama Gamajatim.


dan lagi...jikalau aku ikut Rihlah bersama Gamajatim, aku pun akan mengalami penyesalan yang teramat dalam dikarenakan alasan kedua, yaitu tidak bisa bertemu dengan sahabat perempuanku, Dila.


Dila adalah satu-satunya mahasiswi al-Azhar asing yang aku kenal, aku memang banyak kenal beberapa pelajar perempuan dari berbagai negara, tapi dari al-Azhar cuma dia yang aku kenal.


gadis kelahiran Singapore ini tinggal di Alexandria, pertama kali aku jumpai saat aku masih bekerja di Hotel, kata teman-temanku Dila mempunyai wajah yang manis dan ramah. yaa bisa ku lihat saat awal pertemuanku dengannya, dia selalu melempar senyum kepada kami yang tengah menyiapkan sarapan dan bersih-bersih ruangan.


dan....hubungan kami berlanjut sampai ke e-mail, lama kami ber E-mail ria tanpa terasa kami menjadi amat dekat, meski kami berkomunikasi dengan bahasa Inggris , tapi kami bisa mengerti satu sama lain (waw...terlalu lebay kata-katanya) bahkan aku pikir, dia yang lebih mengerti aku.


Terkadang aku tertawa membaca candaannya, aku sangat terhibur membaca pesan-pesan yang dia kirim. saat dia menceritakan kesusahan dan rasa capeknya aku merasakan kesusahan dan rasa capek itu (weew....kok semakin lebay perkataanku, sok mengerti orang lain).


19 April 2011, Dila menceritakan kesan pertamanya bertemu denganku “ kamu seperti saudaraku Zhie...pemalu. sering aku melihat ke arahmu, tetapi kamu selalu memalingkan muka, Well.....That’s okay.. mungkin itu sikapmu saat bertemu orang baru dalam kehidupanmu, aku hargai itu, kamu tidak harus berubah.”


“Dan menurut pandangan pribadiku kamu pemakai pakaian yang bagus/ selera pakaianmu bagus Zhie...”(karena saat aku berjumpa dengannya, aku selalu memakai kemeja dengan dihiasai rompi jas, terkadang juga rompi rajutan, karena untuk bekerja di Hotel, kita harus tampil sempurna di depan tamu kan? ^^).


dia melanjutkan kata-katanya......”saat lama kita saling berkirim E-mail, ternyata kamu teman yang sangat mengagumkan, dan aku berharap kamu akan selalu seperti itu.” ahahaha aku tersipu malu membaca pesan itu.


jauh-jauh pergi ke Alexandria tanpa bertemu Dila akan terasa Hambar bagiku, mengunjungi beberapa tempat bersejarah sekaligus dalam satu hari......uh..aku yakin aku tidak akan merasa puas jika aku mengikutinya, ada perasaan di kejar waktu dan tidak bisa puas berfoto dan berpose narsis.


dan lagi....akan sulit mencari waktu bebas untuk bertemu dengan Dila. aku tidak ingin pertemuanku dengan Dila menjadi sesuatu yang mengecewakan karena aku dikejar waktu.



Zhie



[1] Buku/Diktat kuliah.

[2] jalan-jalan.

0 Responses

Posting Komentar

abcs