Peluang Kerja di Mesir

Mesir.....berbagai macam jenis orang terlahir dari negeri kecil ini, tidak hanya Ulama', bahkan pengusaha besar pun bisa terlahir dari sini.



Aku hanya ingin menceritakan sosok lain dari kehidupan mahasiswa Indonesia di Mesir. aku tidak habis pikir, betapa kreatifnya ide-ide mereka.



Di saat orang-orang merindukan masakan tanah air, saat itu juga bertebaran hampir di seluruh pelosok Hay Ashir, restoran Indonesia. lebih dari sepuluh restoran saling bersaing di kawasan itu, karena memang Hay Ashir adalah pusat tempat tinggal mahasiswa Indonesia, tempatnya sangat startegis.



meski harganya terbilang mahal, tapi resto-resto itu tak pernah sepi tiap harinya. bayangkan....makanan mesir yang terbilang enak (menurutku) dan mengenyangkan seperti Kusyari[1], harganya cuma 3 Pound. sementara masakan Indonesia, paling murah 7 Pound, sementara rata-rata harganya 10 Pound bahkan lebih.



terkadang aku tertarik untuk menanam saham di salah satu Resto itu, layaknya salah satu senior di asramaku. beliau menerima 2000-5000 Pound setiap bulannya tanpa harus bekerja. tapi saat aku bertanya kepada temanku yang kebetulan bekerja di sana berapa harga Saham setiap persennya, dia berkata, 10.000 Pound untuk setiap 10 persennya. ah…...aku langsung putus asa mendengarnya. Sebenarnya ingin aku menanam modal di sana, prospek kedepannya bagus, modal bisa cepat kembali dan lagi, aku bisa menabung untuk masa depan, tapi sayang, uangku tidak mencukupi.



dan salah satu temanku pernah berbicara kepadaku, dan aku akui sangat bagus. mendirikan resto di Darrasah, nama kawasan di Universitas al-Azhar. yaa...hampir tidak kutemui masakan Indonesia disana, hanya masakan mesir yang terlihat. tentu akan ramai dikunjungi mahasiswa Indonesia, karena tak jarang mereka berangkat ke kuliah tanpa sarapan terlebih dahulu. mengejar bis yang datangnya tidak bisa diduga-duga, jika bis satu sudah lewat, satu jam kita menunggu belum tentu bis selanjutnya akan muncul.



disamping resto mereka juga menyediakan jasa pemgiriman uang, melihat jasa ATM yang terlalu mahal, setiap pengambilan kita dikenakan biaya 200.000 rupiah. dengan jasa ini, selain cuma dikenakan 50.000 rupiah, pelayanannya juga memuaskan, uang diantar langsung ke rumah kita, tanpa harus jauh-jauh pergi ke mesin ATM.



juga ada jasa pengiriman kitab, bagi para mahasiswa yang hobi "menimbun" kitab, jasa ini sangatlah menguntungkan. untuk menambah luas kamarnya yang sesak karena kitab-kitab yang berserakan.



jasa pengiriman barang.....bagi orang tua yang ingin mengirim barang atau bumbu khas Indonesia ke anaknya di Mesir. lebih direkomendasikan pakai jasa ini. berdasar pengalaman buruk temanku. orang tuanya mengirim barang ke alamat asrama, dan telah menghabiskan biaya pemgiriman 500.000 rupiah, lama dia menunggu, tidak ada kabar dari kantor pos asrama, ternyata barangnya ada di kantor pos lain yang jaraknya lumayan jauh dari asrama, harus menempuh bis. setelah dicek di kantor pos tersebut, ternyata barangnya sudah dikembalikan di Indonesia karena tidak ada yang mengambil. 500.000 ribu lenyap sudah.....



*******



jasa Sewa mobil.....mungkin karena terinspirasi dari banyaknya organisasi di mesir, yang mengharuskan pergi kesana-kemari....juga banyaknya turis atau keluarga mahasiswa yang berkunjung di Mesir, maka muncullah jasa ini.



dan bagi mahasiswa yang ingin Haji, Umroh, atau Pulang ke Tanah Air, ada juga mahasiswa yang menyediakan jasa Tiket.



dan masih banyak lagi kreatifitas-kreatifitas para Masisir(sebutan untuk Mahasiswa Indonesia di Mesir). dan mungkin beberapa yang aku sebut di atas adalah yang paling besar di antara yang lainnya, yang lainnya mungkin usaha kecil-kecilan, seperti jualan pulsa yang saat ini kujalani.



juga jualan rokok Indonesia, mahal lho..Rokok Indonesia disini, satu pound satu batang. kata para penikmat rokok sih, rokok Mesir hambar, tidak ada rasanya.....padahal jika aku diberi kesempatan untuk pulang saat terjadi Revolusi Mesir kemarin, aku ingin membawakan berbagai macam rokok Mesir untuk kakak, tapi...memang belum saatnya...



ngomong-ngomong soal Revolusi, ternyata kesempatan evakuasi benar-benar dimanfaatkan oleh Masisir, banyak dari mereka yang menikah setibanya di Indonesia. emm...jadi kepengen :p.

dan....momen ini pun tidak disia-siakan oleh mereka yang punya jiwa pebisnis, mereka membawa pakaian Indonesia yang kemudian di jual di Mesir. harap maklum....pakaian Mesir norak-norak. sudah ketat warnanya mencolok lagi, tidak akan kuijinkan tubuhku memakai pakaian norak seperti itu...Hoek..!!



ada juga di asramaku, teman-teman yang jualan Bakwan, bahasa jawanya "Ote-ote". juga teman-teman yang menyewakan modem. sebenarnya aku juga mau menyewakan modem, tapi mengingat di asramaku sudah lebih dari lima orang yang menyewakan modem, aku jadi tidak berminat lagi menyewakan modem.



em.....apalagi yaa.....sebenarnya masih banyak hal-hal kreatif yang dilakukan Masisir, tapi karena hanya ini yang saat ini kuingat. terpaksa deh......sampai disini dulu yaa....para pembaca ^^, sampai jumpa lagi di lain kesempatan ^^.






Zhie



[1] Campuran makaroni, mie, jagung, adas, nasi, dan bawang goreng yang ditaburi bumbu khas.

0 Responses

Posting Komentar

abcs