Sahabat yang Sangat Aku Rindukan

tanpa terasa hari itu tiba juga....2-Mei-2011, sahabatku Kurniawan diangkat menjadi Pimpinan Redaksi. padahal baru tiga minggu yang lalu kita sama-sama masih menjadi kru.


Ahad, 10-April-2011 kita bersama-sama mewawancarai Julia Simon, gadis Amerika keturunan Yahudi yang datang ke Mesir untuk melakukan riset kepada para penduduk Indonesia khususnya pasca Revolusi Mesir.


saat itu dia bercerita masih di Jakarta, yang kemudian dia mendapat tugas langsung dari Amerika untuk terbang ke Mesir. padahal dia masih S1 tapi sudah mendapatkan begitu banyak pengalaman dan kesempatan mengelilingi dunia. dia lulusan Chicago University jurusan sejarah Arab.


dan alangkah terkejutnya aku saat mengetahui jika dia juga bisa berbahasa Indo dan B.arab, meski tidak selancar bahasa induknya, bahasa Inggris. tetapi aku begitu tercengang melihat kenyataan ini. meskipun begitu, kita tetap mewawancarai dia dengan bahasa Inggris, tidak ada sama sekali campuran bahasa Indo maupun bahasa arab dalam wawancara kami.


dia mengatakan dia sangat menyukai band D'Cinamon, dan dia adalah seorang Jurnalis, pernah bekerja di BBC, juga dia berada di bawah naungan Asia Foundation, organisasi yang menaungi Jaringan Islam Liberal di Indonesia.


disamping itu, dia juga berada di bawah naungan Henry Luce Foundation. dia menceritakan kepada kami bahwa Henry Luce adalah seorang Amerika tetapi amat sangat mengerti tentang Asia, dia kebanyakan tinggal di Cina. dan dia mengirim pelajar yang sama sekali tidak mengetahui Asia untuk melakukan riset di Asia agar mereka mengetahui Asia.


sebenarnya banyak kejadian lucu disini, tapi aku malas menceritakannya, karena sudah terlalu sering aku menceritakannya kepada orang-orang.


*******


2-Mei-2011


Kurniawan diangkat menjadi Pimred, aku lihat dari wajahnya, terpancar wajah kesedihan, dan aku melihat sekilas, dia ingin menangis, iya, sangat berat, akupun tidak ingin memikul tanggung jawab ini.


dan Nominasi dibacakan, aku tidak menyangkanya, aku menjadi Kru Informatika Terfavorit. aku sangat senang.


beberapa hari kemudian, aku mengirim SMS kepada Kurniawan, mengajuan pengundur-dirianku, karena tahun depan ingin fokus Kajian, Talaqqi (belajar bersama Syaikh langsung(Face to Face) di masjid-masjid yang tersebar di seluruh antero kota Kairo), juga ingin fokus menghafalkan Al-Qur'an. dan...sms-ku tidak dibalas.


*******


7-11 Mei-2011


pengumuman penerimaan kru baru di tempel, semula berjalan lancar, aku ikut senang. aku telpon kurniawan, berniat menanyakan kabar kru baru, tapi......ponselnya tidak diaktifkan. aku berpikir mungkin Hapenya sedang di ces.


beberapa hari kemudian....aku mencoba menelponnya lagi...berkali-kali dan hampir setiap hari...tetapi tetap ponselnya ditutup. ada apa ini?


aku coba telpon Ayu, Ayu berkeluh kesah kepadaku,"Zai...bagaimana ini..Kurniawan tidak mau menjadi Pimred (Pimpinan Redaksi)." aku berpikir sejenak, merenungi kata-kata Ayu, ada apa ini?


dan Dana juga berkeluh kesah kepadaku, "Zen...semuanya menjadi Rumit, tanggal 12 Mei kita akan mengadakan tes penerimaan kru baru, tapi kemarin Kurniawan menyatakan pengundur diriannya di depan para senior. alasannya dia masih menjadi pengurus di beberapa organisasi, dan dia menderita dua penyakit, sehingga dia tidak bisa begadang malam mengerjakan tugas seperti Bang Jo (Pimred sebelumnya) dan lagi dia tidak pernah bisa ditelpon". aku mencoba menenangkan Dana, "tenang Dan, aku akan berusaha berbicara dengan Kurniawan, Insya Allah pasti bisa, aku yakin dia mau menjadi Pimred."


*******


12-Mei-2011


aku telepon Ayu di hari berikutnya, "Yu...kurniawan mana?". "si Kurniawan berdiam diri di Gua Hiro."jawab Ayu. “kamu punya nomor teman dekatnya gak yu?". "telepon si Eka, dia satu kamar dengan Kurniawan."


aku langsung menelpon Eka, ternyata Kurniawan sedang pergi kuliah. Eka menanyakan kepadaku, "ada apa?". “tidak ada apa-apa kok Eka, nanti kalau Kurniawan sudah balik, suruh dia telepon aku ya, Makasih Eka." aku tutup ponselku dan bergegas ke Laptopku. menjebol Facebook Informatika, berniat memata-matai Kurniawan, ada apa gerangan. dan ternyata aku mendapat sedikit petunjuk. aku langsung buka Gmail-ku. aku kirim pesan ke E-mail Kurniawan dengan bahasa Inggris, karena kita sudah berkomitmen sejak dulu untuk berbicara bahasa Inggris.


Hei, sahabatku...

bagaimana kabarmu...sudah lama kita kita tidak berjumpa dan bertegur sapa, hampir setiap hari aku berusaha menelponmu, tetapi ponselmu selalu mati dan tidak bisa dihubungi, apa yang terjadi denganmu, sobat?

ah....aku merindukan masa-masa dulu, kita saling tertawa, saling mengejek, terbuka satu sama lainnya.

sungguh...aku sangat menantikan masa-masa itu kembali.


jam delapan pagi aku mengirim E-mail itu, lantas aku berangkat kuliah. siangnya....aku menelpon Bang Jo (mantan Pimred) "bang...nanti sore kumpul para pembesar Informatika yaa...aku mau memberi tawaran kepada Kurniawan, sampean yang bilang tawaran itu ke Kurniawan yaa.." "kamu datang saja Din...datang sebagai sahabatnya." "tapi tidak enak Bang, berkumpulnya bersama para pembesar Informatika, sementara aku bukan siapa-siapa lagi." "gak usah kayak gitu Din, datang saja." ponsel di tutup.


siangnya, Mbak Rini menelpon aku,"Zai...kamu nanti datang yaa..." "Maaf mbak Rini, aku gak enak, yang hadir para pembesar Informatika, sementara aku bukan siapa-siapa lagi, aku sudah mengundurkan diri." "kamu undangan istimewaku Zai...kamu harus datang." aku takluk dengan kata-kata mbak Rini, aku mengiyakan.


aku buka kembali E-mail ku, dan....ada balasan dari Kurniawan disana, aku baca sekilas, ternyata benar dugaanku, aku menutup laptopku, dan bergegas ke rumah makan "Pondok Ayu", disanalah tempat kami berkumpul, awalnya kami merencanakan berkumpul di "Ashab Gami'", ternyata berubah, entah karena apa?


aku turun dari angkutan umum, dan turun dari di masjid Gami', aku telpon Bang Jo, karena aku tidak tahu dimana letak "Pondok Ayu", Bang Jo mengintruksikan aku untuk terus maju sampai pertigaan sesampainya di Masjid Gami', ada Kurniawan yang akan menjemputku disana.


*******


aku sampai di tempat tujuan, delapan orang yang hadir, duduk melingkar dan berhadapan-hadapan, suasananya mencair, penuh canda-tawa. sesaat...tibalah acara intinya, Kurniawan menyatakan ketidaksediaannya untuk menjadi Pimred.


akhirnya satu persatu berbicara, dan megomentari, aku terdiam membisu menatap angan saat mendengar langsung pemaparan dan alasan Kurniawan mengundurkan-diri. Bang Jo mempersilahkan aku untuk berbicara, tapi aku menolak, aku berkata pada Bang Jo, aku ingin menjadi yang terakhir berbicara.


satu-persatu menyatakan kesedihan dan kekecewaannya atas ketidak-sanggupan Kurniawan menjadi Pimred, dan adzan Maghrib berkumandang sedangkan Dana masih berbicara. sekarang giliran terakhir aku yang berbicara, aku berkata, "nunggu Adzan selesai". semuanya tertawa..."bagus Din...salaman dulu Din..." ada apa nie? aku jadi bingung responnya kok luar biasa seperti ini, selesai Adzan mereka berteriak..."Zainuddin yang mimpin Do'a" ahahahaha aku tidak menggubris perkataan mereka.


sekarang giliranku berbicara, "tentang Kurniawan....." semuanya langsung tertawa.."ahahaha do'anya judulnya tentang Kurniawan" aku tidak kuat lagi menahan tawa, aku ikutan tertawa, aku tutup mulutku saat tertawa, mbak Ambar dari pojok berkomentar, "Zainuddin...kalau tertawa jangan ditutupi gitu donk, kelihatan Cute (Imut) banget."


aku lanjutkan bicaraku, "jika aku menjadi Kurniawan, menerima tanggung jawab sebesar ini, akupun tidak cukup kuat menerima beban ini. jadi...aku menawarkan satu hal pada Kurniawan, asalkan Kurniawan tetap menjadi Pimred."


aku lihat Kurniawan...dia menggelengkan kepala, aku lanjutkan bicaraku. karena Kurniawan belum mendengar tawaranku, wajar jika dia belum mau.


"Kurniawan...ingat beberapa hari yang lalu, aku memberimu surat pengundur-dirianku dari Informatika karena ada misi yang ingin ku kejar tahun ini, sebenarnya sangat berat aku memutuskan hal ini, tapi demi kamu sobat..."


"aku tarik kembali surat pengundur-dirianku, kamu mengatakan kamu punya penyakit paru-paru basah dan penyakit TBC dan tidak bisa begadang malam, aku akan gantikan tugas-tugas berat itu. kami tidak membebankan kamu tanggung jawab yang besar itu sendirian, aku akan membantumu, kita kerja bersama."


"kamu mau kan bekerja bersama aku lagi.....tertawa bersama-sama...saling mengejek satu sama lain..." dan Kurniawan menyahut....."aku bisa lagi membuatmu kesasar.." aku tersenyum.


mata Kurniawan basah, dia berusaha menutupi air mata yang ingin dia sembunyikan....Rida dari samping berbisik kepada Ayu, "Kurniawan menangis".


Kurniawan memulai pembicaraannya, "melihat kata-kata Zainuddin yang tulus....terserah kamu Zen..". "jadi....kamu mau menjadi Pimred.?" "asalkan kamu bisa memegang kata-katamu Zen". dan Kurniawan mulai membicarakan keluh kesah yang ada di hatinya, yang selama ini ditutupi.


Kak Sayyid, Pimred Dua tahun yang lalu, dan Dana, Pimpinan Umum tahun ini, berbicara seolah-olah menjatuhkan Kurniawan. aku berteriak di dalam hati, "kemana kedewasaan kalian...!! sudah sulit-sulit aku bawa Kurniawan masuk kembali sebagai Pimred, kalian malah menjatuhkannya lagi..Tahan emosi kalian..!! bagaimana kalau dia mengurungkan niatnya menjadi Pimred lagi..!!? "


aku melihat wajah Kurniawan yang terdesak....aku langsung berteriak kepada mereka berdua..!! Dana yang mengeluhkan soal terputusnya komunikasi.....aku berbicara kepada dia "coba kamu pikir, dengan situasi yang begitu terdesak akibat beratnya tanggung jawab yang dipikul, di tambah penyakit dalam yang dideritanya.....mana mungkin Kurniawan sempat menginformasikan kepada kita semua?!! kitalah yang harus aktif, kita cari orang-orang terdekatnya, kita tanya...seperti aku..saat berkali-kali aku gagal menelpon Kurniawan, aku bertanya kepada Ayu siapa orang terdekat Kurniawan....ternyata Eka, aku segera telpon Eka...ternyata Kurniawan pergi ke Kuliah...kemudian aku kirim E-mail dan Alhamdulullah di balas.


dan kepada kak Sayyid yang mengeluhkan kenapa baru memberi tahu isi hatinya sekarang...aku berkata....jika ingin membuat orang pendiam berbicara.....bicaralah dengan hati...hanya saja, kita yang tidak mau mengerti orang lain..!!


aku terdiam membisu setelah mengungkapkan kata-kata itu, Bang Jo menutup diskusi, dan berbicara kepadaku....."tidak sia-sia kamu menjadi kru informatika terfavorit tahun ini, kamu berhasil meluluhkan hati Kurniawan."


pikiranku menerawang.....membaca ulang balasan E-mail Kurniawan yang aku buka sebelum berangkat kesini......


sahabatku.....

aku tidak apa-apa...hanya saja aku ingin menyendiri...orang-orang sangat mempercayaiku...hal itu yang terasa membebaniku...aku tidak cukup kuat membawa tanggung jawab ini sendirian...aku sudah berkata kepada mereka satu kali, tetapi mereka tidak mau mengerti, kemarin aku sudah mengatakan di depan orang-orang untuk kedua kalinya...dan aku sedang menunggu jawaban mereka...

aku iri denganmu sobat....kamu bisa bebas dari pikiran-pikiran ini...bisa pergi dari orang-orang dan urusan ini....

aku ingin kembali....ke masa-masa itu..




Zhie

0 Responses

Posting Komentar

abcs