Gadis Berjiwa Malaikat

24-April-2011


hari ini Ultah Mbak Rini, bertepatan sekali dengan acara "Quick Training" yang di ketuai oleh sahabatku, Kurniawan. sebenarnya sejak jauh-jauh hari pimpinan redaksi selalu menunjukku untuk memegang acara "Quick training" ini. tapi aku menolak keras, aku tidak ingin menjadi ketua dalam organisasi, karena hal yang paling aku takutkan adalah memberi sambutan.


memang ada beberapa kabar burung kalau mbak Rini ultah hari ini, aku mencoba memastikannya dengan bertanya ke beberapa orang, dan ternyata benar. aku tidak ingin hanya hadir dengan tangan hampa di depan mbak Rini. Mbak Rini adalah salah satu keluarga terpenting dalam kehidupanku di Mesir.


Mbak Rini adalah pimpinan usaha di Informatika, meski beliau agak bermasalah dalam berat badan, tapi Mbak Rini mempunyai paras wajah yang cantik, putih, dan kalem. dan suaranya sangaaaat lembut, di tambah hati se-emas malaikat, tidak heran jika banyak para laki-laki yang ingin meminangnya.


salah satu ke-emasaan hatinya adalah saat Rahmat, temanku dari sulawesi jatuh sakit, Rahmat bercerita kepadaku, saat itu dia dititipi uang oleh mbak Rini. entah apa jadinya jika tidak ada mbak Rini.


dan lagi, Mbak Rini juga membantu sahabat terdekatku, Dzunnun untuk tetap berada di Informatika. sungguh aku sangat berterimakasih kepada mbak Rini, kalau tidak ada Dzunnun, apa jadinya aku.


dan.....aku baru mengetahuinya, fakta yang mencengangkan hatiku, dahulu kami diberi kabar, setiap bulan kita diberi subsidi untuk menerbitkan Informatika, tapi...ternyata hanya beberapa bulan pertama kita diberi, selanjutnya sama sekali tidak ada dana yang turun. lantas, darimana uang penerbitan selama ini? lagi-lagi, mbak Rini yang rela mengorbankan uangnya untuk kami.


dan di akhir kepengurusan terbuka hampir semua hal yang ditutupi, mbak Rini ternyata menderita suatu penyakit yang entah apa, beliau tidak ingin menceritakannya kepada kami, aku mendengar hal ini dari orang lain, dan aku yakin teman-teman lain belum mendengarnya, beberapa kali mbak Rini pingsan dan setiap ditanya sakit apa beliau tidak menceritakannya kepada kami, karena takut kami terlalu mengkhawatirkannya.


hari ini, kita akan kumpul setelah Ashar untuk persiapan "Quick Training" yang akan dilaksanakan esok. aku sengaja datang agak terlambat, karena ingin membeli hadiah untuk mbak Rini, aku pergi ke "Darussalam", toko buku yang cetakan dan penjilidannya paling bagus di mesir, meski agak mahal harganya di banding toko buku dan percetakan lain.


lebih dari 30 menit aku memilih buku yang cocok, dan akhirnya aku menemukan buku yang bagus menurutku dan semoga menurut mbak Rini juga, buku berbahasa arab yang berjudul "Bagaimana Memahami Segala Sesuatu di Sekitar Kita", buku yang di kemas dengan kover cantik dan di hiasi warna ke-ungu-an di setiap lembarnya.


aku bergegas menuju terminal, menuju ke tempat yang dijanjikan, aku buka plastik yang menutupi buku itu, aku tulis beberapa kata untuk mbak Rini, aku berpikir keras kata apa yang cocok untuk mbak Rini, dan tanpa kusadari dua gadis mesir yang duduk di belakangku memperhatikanku, memperhatikan buku yang aku bawa.


saat aku turun dari bis, kedua gadis mesir itu mengikutiku dari belakang. dengan bahasa Arab Fushah mereka memanggilku, "Permisi...." aku menoleh ke belakang, ku hentikan langkahku. "darimana anda membeli buku itu dan harganya berapa?". "aku membelinya di Darussalam, seharga dua puluh dua Pound" jawabku singkat. lantas aku lanjutkan perjalananku yang belum usai.


aku tiba satu sampai dua jam setelah ashar, tetapi belum aku lihat sosok mbak Rini. kami membahas acara yang kita selenggarakan esok.


dan setelah Isya' mbak Rini datang bersama rombongannya membawa nasi Fried Chicken di tambah roti ulang tahun berwarna kecoklatan. roti-nya enak, aku sangat menyukainya. berbeda dengan roti ulang tahun di Indonesia yang rasanya enek.


aku berikan hadiah yang sudah sejak siang aku persiapkan, semua menyorakiku, berbisik ‘menggunjing’ku, yang sayup-sayup sempat aku dengar, “eh..ternyata Zainuddin romantis juga yaa^^.” kita foto bersama dengan foto canggih nan mahal milik ICMI (Ikatan Cendekia Muslim Indonesia), ah.....sampai sekarang aku belum meminta foto-foto itu, semoga belum dihapus.


tak lupa aku tulis sebuah tulisan kenangan untuk mbak Rini di buku itu :


"Kian lama....umur kita semakin terkikis....

tanpa kita duga...Allah akan mengutus Cahaya-Nya untuk menjemput kita...."

"Hiasi umur yang tersisa dengan kebaikan..."

"Allah melihat...juga mendengar...tetesan kebaikan yang kita persembahkan untuk-Nya..."




Zhie

0 Responses

Posting Komentar

abcs